Senin, 20 Februari 2023 – 21:12 WIB
VIVA Politik – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI berencana untuk menegur Partai Ummat terkait pernyataan soal politik identitas. Adapun pernyataan politik identitas ini disampaikan oleh Ketua Umum Partai Ummat, Ridho Rahmadi pada acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) beberapa waktu lalu.
“Kami protes keras, kami akan tegur pihak yang bersangkutan kalau ngomong seperti itu. Kita punya keprihatinan bersama, kita punya concern bersama untuk tidak menggunakan politisasi identitas,” kata Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja kepada wartawan, Senin, 20 Februari 2023.
Bagja meminta partai politik tidak melakukan politik identitas terlebih saat pelaksanaan Pemilu 2024. Bukan tanpa alasan, Bagja menyebut bahwa Indonesia didominasi masyarakat dengan mayoritas agama Islam dan merupakan negara demokrasi Islam terbesar.
Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amein Rais (tengah) dan petinggi Partai Ummat.
“Identitas urusannya agama, dia lebih baik dari ini, repot ke depan, jangan seperti itu, ada ruang publik, ruang publik dan demokrasi, ini kan kesepakatan bersama, dalam UUD bahwa republik ini didirikan atas 5 agama yang diakui atau keyakinan yang ada di republik ini, kemudian saling meniadakan identitas yang lain, jadi persoalan,” ungkapnya.
‘Suku saya lebih baik dari yang lain’, nggak dong, kita harus bijaksana, ini adalah ruang terbuka, ruang di mana toleransi harus di kedepankan, gak bisa kemudian seperti itu,” imbuh Bagja.
Atas dasar tersebut, Bagja meminta kepada para parpol untuk tidak menyulut gagasan politik identitas. Ia ingin parpol lebih bijaksana dalam menentukan langkah dengan tetap mengedepankan toleransi.
Halaman Selanjutnya
“Kita harus bijaksana, ini adalah ruang terbuka di mana toleransi harus di kedepankan. Jangan disulut dengan yang lain-lain, itu akan menjadi persoalan besar untuk ke depannya,” tandasnya.
Sumber: www.viva.co.id
