KPU Harus Tindaklanjuti Arahan Presiden Cegah Hoaks dan Fitnah di 2024

by -3355 Views
Presiden Jokowi dalam Rapat Konsolidasi Nasional Kesiapan Tahapan Pemilu 2024

Rabu, 7 Desember 2022 – 14:55 WIB

VIVA Politik – Pengamat politik Ujang Komarudin merespon pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk memberikan edukasi kepada para kontestan Pemilu dan Pilpres 2024 agar beradu ide, bukan menebar hoaks, fitnah, kebencian atau mempraktikkan politik uang.

Dalam pernyataan itu, Ujang menilai ada pesan spesial dari Jokowi yang harus dipahami. Menurut Ujang selama ini yang dipertentangkan itu pertarungan menebar hoaks, kebencian, fitnah dan hal-hal negatif lain dan Jokowi tak ingin itu terjadi 2024.

“Mestinya kan begitu, yang dimunculkan adalah adu ide, adu gagasan, visi dan misi, program tapi kan fakta yang berkembang belum pada level tersebut, belum mengarah pada pertarungan ide dan gagasan masih pertarungan kebencian, saling Serang dan menafikan satu sama lain,” kata Ujang kepada awak media Rabu 7 Desember 2022.

Ilustrasi surat suara di pemilu

Ilustrasi surat suara di pemilu

Menurut Ujang, ancaman politik kebencian akan terjadi di Pilpres 2024 nanti, jika seruan Presiden Jokowi ini tidak dilaksanakan oleh KPU dan para elit politik untuk mengedukasi para kontestan politik. 

“Ini akan merambah pada Pilpres 2024 nanti, oleh karena itu seruan Presiden itu saya rasa bukan hanya simbol tetapi pernyataan yang harus kita cerna dengan dalam, bahwa suara kebencian dan saling serang Pilpres 2024 nanti akan semakin terstruktur sistematis dan masif,” ujarnya.

Akademisi Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) ini meminta seluruh pihak bergandengan menjaga proses demokrasi Indonesia agar berjalan sesuai dengan nilai-nilai demokrasi, yang kemudian menghasilkan pemimpin yang punya ide dan gagasan membangun bangsa ke depan. 

Sumber: www.viva.co.id

No More Posts Available.

No more pages to load.