Yang Melakukan Politik Identitas Bukan Anies, Tapi Ahok

by -150 Views
Ketua Badan Pemenangan Pemilihan Umum (Bapilu) Partai NasDem Effendy Choirie menunjukkan surat somasi sebelum memberikan pernyataan sikap terkait pernyataan Rizal Ramli yang dianggap merendahkan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan martabat Presiden J

Jumat, 18 November 2022 – 10:58 WIB

VIVA Politik – Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie meluruskan mengenai adanya tudingan yang menyebutkan bahwa Anies Baswedan menggunakan politik identitas dalam kemenangannya di Pilkada DKI Jakarta. Pernyataan tersebut dia lontarkan sebagai jawaban dari pernyataan Boni Hargens yang menuding Anies menggunakan Politik Identitas di Pilgub 2017.

Menurut Choirie, adanya politik identitas saat itu bukan disebabkan oleh Anies, melainkan karena dipicu oleh pernyataan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

“Lahirnya Pemilu Jakarta yang seperti itu sebetulnya faktor utamanya bukan Anies, tapi Ahok. Orang Kristen, Cina mengutip ayat Alquran. Berangkatnya dari situ yang menafsirkan ayat semaunya, di sini sebetulnya titik tolaknya,” kata Choirie, dalam acara Indonesia Lawyers Club yang ditayangkan melalui Youtube, Kamis 17 November 2022.

Ilustrasi Aksi 212 tahun 2016 Tuntut Berhentikan Ahok

Ilustrasi Aksi 212 tahun 2016 Tuntut Berhentikan Ahok

Dari apa yang dikatakan Ahok itu, kemudian memicu reaksi dari umat Islam yang merasa tersinggung atas ucapannya. Namun lawan politik Anies menuding bahwa saat itu reaksi yang timbul dari pernyataan Ahok dianggap sebagai politik identitas yang dialamatkan pada Anies.

“Kemudian ada reaksi dari aksi Ahok. Kemudian ada reaksi yang berbau agama itu kemudian dijadikan satu framing seolah ini politik identitas dan di alamatkan kepada Anies. Ini yang harus kita bantah, itu ahistoris. Itu tidak faktual, itu karangan, itu framing,” kata Choirie

Massa aksi 212 tuntut Ahok mundur

Massa aksi 212 tuntut Ahok mundur

Sumber: www.viva.co.id

No More Posts Available.

No more pages to load.