capitalinc.co.id

Mengkhianati Kontrak Politik dengan Rakyat

Politikus PDIP TB Hasanuddin (tengah)

Jumat, 9 Desember 2022 – 17:30 WIB

VIVA Politik – Politisi senior PDI Perjuangan, TB Hasanuddin, mengkritik pedas wacana penundaan pelaksanaan Pemilu 2024 yang diserukan oleh Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo.

Anggota Komisi I DPR RI ini menegaskan, PDIP sedari awal menolak wacana ini. Apakah itu perpanjangan masa jabatan Presiden dan penundaan Pemilu 2024, merupakan bentuk pelecehan terhadap konstitusi. 

“Sudahlah, tak perlu bicara soal menunda atau mengundurkan pemilu karena inkonstitusional dan mengkhianati kontrak politik dengan rakyat,” kata Hasanuddin kepada awak media, Jumat, 9 Desember 2022.

TB Hasanuddin menyampaikan sejumlah alasan, mengapa menunda pemilu melawan konstitusi. Pertama, kata dia, bertentangan dengan UUD RI 1945, Pasal 22E Ayat (1) yang berbunyi, “Pemilihan umum dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil setiap lima tahun sekali”.

Kedua, bertentangan dengan UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, Pasal 167 ayat (1) yang berbunyi, “Pemilu dilaksanakan setiap 5 (lima) tahun sekali”. 

“Saya rasa sudah sangat jelas, bila bertentangan dengan konstitusi dan UU, serta tidak diatur mekanismenya (penundaan pemilu) oleh peraturan perundang-undangan, maka lebih baik dihentikan saja. Jika dibiarkan, usulan penundaan pemilu hanya menjadi perbuatan melanggar konstitusi,” jelasnya. 

Sumber: www.viva.co.id

Exit mobile version