Jumat, 17 Maret 2023 – 16:40 WIB
VIVA Politik – Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei terbaru terkait perolehan dukungan partai berbasis Islam dalam sejarah Pemilu bebas di Indonesia. Dari hasil survei, LSI Denny JA memprediksi partai dengan basis Islam akan kalah dukungan suara dengan partai-partai nasionalis.
Peneliti LSI Denny JA Ade Mulyana memaparkan sejumlah partai yang disebut berbasis Islam. Total ada tujuh partai berbasis Islam yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Kemudian, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelombang rakyat (Gelora) dan Partai Ummat.
“Sedangkan yang dipersepsikan partai terbuka atau nasionalis yaitu PDIP, Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Nasdem, Partai Persatuan Indonesian Raya (Perindo), PSI, Partai Hanura, Partai Garuda, Partai Buruh dan Partai Kebangkitan Nasional atau PKN,” kata Ade Mulyana dalam konferensi pers secara virtual, Jumat, 17 Maret 2023.
Untuk melihat dukungan suara, LSI Denny JA membagi partai berbasis Islam dan partai nasionalis dalam empat segmen.
Segmen pertama, partai papan atas atau partai yang memiliki dukungan di atas 10 persen. Hanya ada tiga partai yang masuk dalam segmen partai papan atas ini yakni PDIP dengan elektabilitas 22,7 persen. Lalu, dilanjutkan Golkar 13,8 persen dan Gerindra dengan elektabilitas 11,2 persen.
“Dari kategori papan atas ini, ketiga partai ini adalah partai terbuka atau nasionalis. Jadi, tidak ada partai berbasis Islam yang dapat dukungan di atas 1 persen,” tuturnya.
Halaman Selanjutnya
Kemudian, segmen partai papan tengah atau partai dengan dukungan 4-10 persen. Menurut Ade, ada dua partai berbasis Islam yang masuk segmen papan tengah dan dua lainnya adalah partai nasionalis.
Sumber: www.viva.co.id