Diskriminasi Orang Berduit dan Tak Berduit

by -1828 Views
Ketua Umum DPP KSPSI Jumhur Hidayat

Kamis, 9 Februari 2023 – 21:20 WIB

VIVA Politik – Ribuan pengemudi ojek online atau ojol yang tergabung dalam Perkumpulan Rakyat Pengguna Dunia Transportasi (Predator) melakukan aksi unjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta. Mereka menolak diberlakukannya Elektronic Road Pricing (ERP) atau jalan berbayar di 25 ruas jalan di Ibu Kota.

Aktivis yang juga Ketua Umum DPP Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Jumhur Hidayat ikut beri dukungan terhadap driver ojol yang berunjuk rasa. Dia menyebut penerapan ERP sebagai tindakan diskrimintaif terhadap rakyat. 

Menurut dia, hanya orang berduit saja yang boleh menikmati jalan. Padahal, kata dia, semua kendaraan milik rakyat baik itu roda dua dan empat sudah membayar pajak. Dia bilang kalangan ojol akan ikut merasakan jika ERP diberlakukan.

“ERP harus ditolak karena mendiskriminasi orang berduit dan tidak berduit. Apalagi para pengendara ojek online yang hidupnya sudah susah bekerja 15 jam per hari, akan semakin susah,” jelas Jumhur.

Ketua Umum DPP KSPSI Jumhur Hidayat

Ketua Umum DPP KSPSI Jumhur Hidayat

Pun, dia menyampaikan KSPSI juga punya anggota jutaan yang akan semakin tergerus kantongnya bila diterapkan jalan berbayar tersebut. Jumhur menyinggung kondisi di Singapura yang merupakan negara maju.

“Di Singapura saja yang pendapatan rata-rata rakyatnya 16 kali lipat dari rakyat Indonesia, masih mengatakan bahwa ERP ini adalah Electronic Rob People yaitu perampokan uang rakyat secara elektronik,” kata Jumhur.

Halaman Selanjutnya

Bagi dia, jika ERP diterapkan maka sama artinya menghisap rakyat Jakarta. Kemudian, ia memprediksi jika DKI memberlakukan ERP maka kemungkinan daerah lain juga sama akan mengikuti penerapan tersebut.

img_title



Sumber: www.viva.co.id

No More Posts Available.

No more pages to load.